KJG dan Band Kerjasama Pemanfaatan Kapasitas Pipa Gas Bumi

MEDAN– PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) selaku afiliasi dari PT PGN Tbk melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding MoU) dengan PT Bahtera Andalan Gas (BAND) pemanfaatan kapasitas pipa gas bumi.

Melalui kerja sama ini, KJG akan bertindak sebagai transporter dan PT BAND sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri dan niaga gas bumi salah satunya CNG akan menjadi calon shipper ketiga dari KJG, setelah PGN dan Pertamina.

” Volume pemakaian gas direncanakan sebesar 3 – 5 MMSCFD dari WK Muriah,” kata Direktur KJG R Mohamad Edwin dalam keterangan diterima redaksi, Sabtu (5/8/2023).

BAND bermaksud memanfaatkan sebagian kapasitas Pipa KJG untuk mendukung kegiatan usahanya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama dalam memasarkan gas ke existing market BAND dengan sumber Lapangan Kepodang.

Sebelumnya, existing market BAND disuplai dari Wilayah Kerja Lapangan Randugunting.

BAND mendistribusikan gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) langsung ke industri sebagai pengguna akhir.

Dia berharap kerja sama ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat dan juga sangat mendukung rencana BAND untuk mendapatkan alokasi dari lapangan Kepodang.

Menurutnya BAND tidak perlu khawatir, karena saat ini lapangan Kepodang masih dapat diandalkan produksinya dan lapangan yang ada di sekitarnya.

” Pipa KJG berada di posisi yang strategis, sehingga kami berharap dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan listrik, namun juga pengguna lainnya di sekitar Jawa Tengah,” ungkap Mohamad Edwin

KJG memastikan penyediaan pipa pengangkutan gas bumi yang akan dimanfaatkan BAND sepanjang ±200 KM dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja Muriah.

Di sisi lain, BAND tengah mengajukan permohonan alokasi gas bumi kepada Kementerian ESDM dan melakukan proses pengajuan sebagai pembeli gas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), SKK Migas, dan pihak-pihak lainnya di Lapangan Kepodang untuk pelaksanaan proyek.

KJG sebagai transporter gas, menyalurkan gas dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok.

Kemudian diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan gas ke Indonesia Power Semarang PGU sebesar 10 – 25 BBTUD.

“Kami ingin distribusi gas lebih luas lagi, sehingga kami juga siap berpartner dengan berbagai pihak dalam realisasinya,” sebut Edwin.

Direktur BAND Pamiarto Saptosadewo memiliki harapan yang sama dengan banyaknya calon-calon customer baru dan meningkatnya permintaan kepada mereka, KJG mampu mendukung pergerakan ini.

Ke depannya, kerja sama ini dapat ditingkatkan menjadi gas transportation agreement.

BAND didirikan pada  2018 dan merupakan bagian dari PT Super Energy Tbk. BAND bergerak di industri hilir gas bumi yang memproduksi CNG dengan CNG plant di Rembang, Jawa Tengah.

Kapasitas produksinya sebesar 32.7 MMSCFD. BAND juga telah memiliki alokasi langsung dari pemerintah untuk pemanfaatan gas di Sumur Randugunting II yang dikelola Pertamina Hulu Energi.

Sedangkan KJG saat ini memiliki dan mengoperasikan fasilitas pengangkutan gas bumi berupa pipa transmisi sepanjang ±200 KM dengan diameter 14 inch.

Fasilitas ini menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas KJG di ORF Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah

“Kami selalu menjaga performa pipa dan infrastruktur pendukung untuk penyaluran gas dari Wilayah Kerja Muriah,” ungkap Saptosadewo
( swisma)