
Keputihan, atau fluor albus, merupakan sekresi vagina yang normal dan berfungsi membersihkan serta melindungi vagina dari infeksi. Keputihan normal umumnya berwarna bening atau putih susu, tidak berbau menyengat, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri. Namun, perubahan warna, tekstur, bau, atau adanya gejala lain seperti gatal dan iritasi dapat mengindikasikan keputihan yang tidak normal dan memerlukan penanganan. Keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi jamur, bakteri, atau parasit.
Cara Menghilangkan Keputihan yang Tidak Normal
- Konsultasi dengan Dokter: Langkah pertama dan terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mendiagnosis penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan fisik dan tes laboratorium mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab pasti keputihan. Jangan mencoba mengobati sendiri tanpa diagnosis yang jelas karena dapat memperburuk kondisi.
- Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan: Membersihkan area kewanitaan dengan benar sangat penting. Basuh vagina dengan air bersih dan sabun yang lembut, hindari penggunaan sabun antiseptik atau pembersih vagina yang keras. Keringkan area kewanitaan dengan handuk bersih setelah mandi atau buang air kecil. Gunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan ganti secara teratur, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
- Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter: Jika keputihan disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan obat seperti antijamur, antibiotik, atau antiparasit. Penting untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh dosis yang diberikan, meskipun gejala sudah membaik. Hal ini untuk mencegah infeksi kambuh kembali.
Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk menghilangkan keputihan yang tidak normal, mencegah komplikasi, dan menjaga kesehatan area kewanitaan secara keseluruhan.
Poin-Poin Penting
1. Hindari Penggunaan Pembersih Kewanitaan yang Keras: |
Pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan memperburuk keputihan. Pilihlah sabun yang lembut dan khusus untuk area kewanitaan. Penggunaan sabun yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya hindari juga penggunaan douche vagina karena dapat mendorong bakteri masuk ke dalam rahim. |
2. Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat: |
Pakaian dalam yang ketat dan berbahan sintetis dapat memerangkap kelembapan dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan bakteri. Pilihlah pakaian dalam yang berbahan katun dan longgar agar sirkulasi udara tetap baik. Gantilah pakaian dalam secara teratur, minimal dua kali sehari. Pakaian dalam yang lembap dan kotor dapat menjadi sumber infeksi. |
3. Jaga Pola Makan Sehat: |
Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan yogurt yang mengandung probiotik. Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina. Hindari makanan yang tinggi gula karena dapat memicu pertumbuhan jamur. |
4. Kelola Stres: |
Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga teratur. Tidur yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ketika tubuh stres, sistem imun menurun dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk keputihan. |
5. Hindari Penggunaan Antibiotik yang Tidak Perlu: |
Penggunaan antibiotik yang tidak perlu dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina dan meningkatkan risiko infeksi jamur. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi jamur. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik. |
6. Hindari Hubungan Seksual Berisiko: |
Hubungan seksual berisiko dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan keputihan. Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk melindungi diri dari IMS. Beberapa IMS dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal dan komplikasi kesehatan lainnya. Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur jika aktif secara seksual. |
7. Perhatikan Kebersihan Toilet Umum: |
Toilet umum seringkali menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Gunakan alas duduk toilet atau bersihkan dudukan toilet sebelum digunakan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet. Hindari menyentuh area kewanitaan setelah menggunakan toilet umum. Kebersihan toilet umum sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi. |
8. Konsumsi Air yang Cukup: |
Konsumsi air yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan area kewanitaan. Air membantu membilas bakteri dan menjaga kelembapan vagina. Dehidrasi dapat membuat keputihan menjadi lebih kental dan berbau. Usahakan minum minimal 8 gelas air putih per hari. |
9. Rutin Periksa Kesehatan: |
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan ginekologi, penting untuk mendeteksi dini masalah kesehatan reproduksi, termasuk keputihan yang tidak normal. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan yang tepat jika ditemukan masalah. Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan reproduksi secara optimal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan terkait area kewanitaan. |
Tips Tambahan
- Gunakan celana dalam berbahan katun: Celana dalam berbahan katun memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik, mengurangi kelembapan di area kewanitaan. Kelembapan berlebih dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan jamur dan bakteri. Pilihlah celana dalam yang tidak terlalu ketat dan nyaman digunakan sehari-hari. Mengganti celana dalam secara teratur juga penting untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
- Hindari penggunaan pantyliner setiap hari: Pantyliner dapat memerangkap kelembapan dan panas, meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. Gunakan pantyliner hanya jika diperlukan, misalnya saat mendekati masa menstruasi atau setelah berhubungan seksual. Pantyliner yang mengandung parfum juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Pastikan untuk mengganti pantyliner secara teratur.
- Bersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang: Membersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar dapat mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina. Hal ini dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih dan keputihan yang disebabkan oleh bakteri. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah membersihkan area kewanitaan.
Memahami penyebab keputihan sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Keputihan yang normal umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, keputihan yang tidak normal perlu ditangani dengan serius untuk mencegah komplikasi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Infeksi jamur merupakan salah satu penyebab umum keputihan yang tidak normal. Gejalanya meliputi keputihan berwarna putih kental seperti keju cottage, disertai rasa gatal dan iritasi. Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis obat yang diberikan meskipun gejala sudah membaik.
Bakteri vaginosis adalah infeksi bakteri lain yang dapat menyebabkan keputihan. Keputihan yang disebabkan oleh bakteri vaginosis biasanya berwarna putih keabu-abuan atau kekuningan, berbau amis seperti ikan, dan dapat disertai rasa gatal atau terbakar. Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan antibiotik.
Trikomoniasis adalah infeksi parasit yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning kehijauan, berbau busuk, dan disertai rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil. Pengobatan trikomoniasis memerlukan obat antiparasit. Penting untuk mengobati pasangan seksual juga untuk mencegah penularan ulang.
Selain infeksi, keputihan yang tidak normal juga dapat disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan produk kewanitaan yang tidak cocok, seperti sabun, deterjen, atau pembalut. Gantilah produk yang dicurigai menyebabkan iritasi dan perhatikan reaksi kulit. Jika iritasi berlanjut, konsultasikan dengan dokter.
Perubahan hormonal, seperti selama kehamilan atau menopause, juga dapat memengaruhi produksi keputihan. Keputihan selama kehamilan umumnya normal, namun jika disertai gejala lain seperti gatal, nyeri, atau bau yang tidak sedap, segera konsultasikan dengan dokter. Keputihan saat menopause juga dapat terjadi akibat penipisan dinding vagina.
Menjaga kebersihan area kewanitaan sangat penting untuk mencegah keputihan yang tidak normal. Basuh vagina dengan air bersih dan sabun yang lembut, hindari penggunaan sabun antiseptik atau pembersih vagina yang keras. Keringkan area kewanitaan dengan handuk bersih setelah mandi atau buang air kecil.
Penting untuk memperhatikan perubahan pada keputihan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan yang tidak normal. Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan area kewanitaan secara optimal.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
John: Apakah keputihan selalu berbahaya?
Ikmah (Ahli Kesehatan): Tidak, keputihan normal merupakan bagian alami dari proses pembersihan vagina dan tidak berbahaya. Namun, keputihan yang tidak normal, seperti yang disertai perubahan warna, bau, atau gejala lain, perlu diperiksa oleh dokter.
Sarah: Bagaimana cara membedakan keputihan normal dan tidak normal?
Wiki (Ahli Kesehatan): Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih susu, tidak berbau menyengat, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri. Keputihan yang tidak normal dapat berwarna kuning, hijau, keabu-abuan, atau berbau amis, dan seringkali disertai rasa gatal, iritasi, atau nyeri.
Ali: Kapan saya harus ke dokter untuk memeriksakan keputihan?
Ikmah (Ahli Kesehatan): Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal, seperti perubahan warna, bau, tekstur, atau disertai gejala lain seperti gatal, iritasi, nyeri, atau perdarahan.
Maria: Apakah aman menggunakan obat keputihan yang dijual bebas?
Wiki (Ahli Kesehatan): Tidak disarankan untuk mengobati keputihan sendiri dengan obat yang dijual bebas tanpa konsultasi dokter. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat memperburuk kondisi dan menyulitkan diagnosis. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai penyebab keputihan.